Selasa, 17 November 2009

PUISI: TAHUKAH SAYANG?

Tahukan Sayang
Tahukah sayang,
Aku menangis di kegelapan malam,
Rindu membuat aku terbunuh oleh luka,
Waktu bagai ratapan yang menghempaskan waktu,

Tahukah sayang,
Jika setiap dalam tidur lelap,
Aku menyusuri mimpi demi mimpi,
Tanpa kelelahan …

Tahukan sayang,
Bahwa sebagian hati dan jiwaku sudah terbelah,
Di saat aku merasakan basah bibirmu,
Jiwaku bagai hancur bagai lumatan birahi yang mengamuk
BY: YIYIN N HEART


Tahukah sayang,
Tiap hari aku menyaksikan kesedihan atas hidup,
Kesakitan atas cinta,
beratnya derita atas rindu,

Tahukan sayang,
Batas petualangan hatiku terasa kian jauh,
Menikmati wajah cintamu yang sempurna,
Membuat aku terpejam dan tak henti meneteskan air mata,

Tahukah sayang,
aku hanya gadis kecil yang terpuruk di tepi jalan,
lantas terlunta-lunta karena kehilangan jejak,
ketika sepenggal perjalananku ada di kakimu.

PUISI: DALAM SEBUAH BAHASA HATI

BY: YIYIN N HEART
Dalam Sebuah Bahasa Hati
Dalam sebuah bahasa hati,
adalah lumatan bibirku yang terdiam di beranda gersang
aku tersudut ketakutan, menatap mentari yang murka,
tak ada kisah, dan tak lekang waktu,
cinta perlahan-lahan menggigit,
birahi merajamku, merobeki sekejur kulit dan tubuh,
mata gelap dalam hati yang gersang,
nurani bagai tanpa muara,
sampai kapankah aku akan tersiksa kesakitan,
oleh hembusan wangi nafsumu yang mengundang…..
air mata tak semanis jiwa,
aku teriak sekeras sakit luka-lukaku,
memanggil nama yang tak jelas,
lantas aku terkapar di ilalang,
terbius melumat rasa demi rasa,
mengamuk dalam mutilasi kesaksian jiwa yang sakit,
auhhhhh……! Selamat malam, hatiku!

CERPEN: ALISYA

BY: YIYIN N HEART

"Alisya!" gadis kampus yang terkenal dengan julukan'gunung es'. Entah sudah berapa puluh pria di kampusku yang berusaha mendekatinya, tapi semuanya mendapat jawaban yang hampa alias tangan kosong.

Siapa yang tidak terpikat dengan Alisya? Gadis cantik dengan gaya high class dan terkenal briliant di kampusku itu..... Berkali-kali

CERPEN: A,LISYA

BY: YIYIN N HEART

Alisyia terperanjat dengan perasaannya sendiri..... Seketika wajahnya tampak gugup, begitu menyaksikan Arya duduk di ruang tamunya....

"Sebenarnya apa yang kau inginkan?" tanya Alisyia berusaha menutupi perasaannya sendiri.
Arya terenyum. Ia tahu Alisya tengah gelisah. Tapi ini adalah saat yang penting untuk meyakinkan, apakah Alisya menerima dirinya atau tidak.

"Alisy....! Aku tak perlu mengatakan apa-apa, kurasa kau lebih mengerti apa yang sebenarnya kuinginkan darimu.....," Arya perlahan memberanikan diri duduk mendekati Alisya. Hingga paha Alisya terpepet ke ujung kursi.


Wajah Alisya memerah, sementara bibir Arya bergetar. Ia begitu ingin mengecup sepasang bibir Alisya..... tapi itu tak mungkin dilakukannya sebelum ia mendapat kepastian bahwa Alisya menjawab cintanya.

"Arya....?" hanya itu sepatah kata yang terucap dari Alisya. Kemudian gadis itu hanya menunduk. Entah apa maksud kata-kata berikutnya. Tenggorokan Alisya bagai tersekat oleh sesuatu penghalang yang amat besar. Apalagi ketika sesaat kemudian, Alisya dengan misteriusnya berdiri, dan menjauhi Arya untuk duduk di kursi lain. Arya sebenarnya sedikit malu, mendapat penghindaran Alisya.... Tapi ia yakin, bahwa Alisya melakukan itu semata karena etika agamanya yang kuat...... Demi menghindari zinah yang lebih besar.....

"Bagaimana, Alisy?" tanya Arya terus mendesak, "Aku butuh kepastian akan cintaku.... Apakah kau bisa menerima diriku?"

Sabtu, 14 November 2009

ENGLISH POETRY: IN MISS HALL

BY YIYIN N HEART:


IN MISS HALL
I n a miss hall,
If only could I take tells a bird,
he would be a good friend.
I only have one request to be united at a time with YOU
though maybe, we can not have each other, but I believe,
in the name of authenticity and sincerity of love ....

I then paused, as if witnessing a shattered heart ....
authenticity of life, lust, feelings,
or soul that I had nowhere else ....
long fantasy like the endless, really?
whether feeling and all who uphold the integrity means nothing?
I was really shit!

I suddenly thought, that I was in a struggle of love ....
That's how I felt when my instincts more and more powerful to maintain each
and every beat of my heart quiet loving feelings for YOU ....
someone who only knew each other only through pictures .....
Ironically, I was like

IN A MISS HALL

BY: YIYIN N HEART

Sebuah ciuman yang indah seakan menyusuri setiap celah pori demi pori..... Lidya mendesah.... ada sesuatu yang terhempas..... Saat-saat ia menyadari seluruh darahnya menghangat diikuti debaran jantungnya.

"Andai saja waktu bisa bicara, di antara dentang panjang yang teramat henyak ini, ada yang indah dan menari di dalam lubuk hatiku..... Adalah dinding cinta yang mendirikan sekat.... Itulah sebuah ruang rindu..... Yang menjadi istana di kala sepiku.....," tukas Lidya dalam suratnya seraya kembali membayangkan seolah bibir Dens tengah mendekat ke bibirnya. Ia merasakan sebuah gumpalan daging lembut yang mendekat. Menyusuri nalurinya.....

Untuk beberapa lamanya Lidya terpejam.... Ia seakan memenjarakan seluruh rasanya untuk sebuah cinta yang terhalang oleh ribuan mil batas laut dan terpenggal oleh jam waktu yang berbeda..... Sebuah nuansa yang membuat ia kian merasakan keindahan.....

Jumat, 13 November 2009

ENGLISH POEMS: IN MISS HALL?

BY : YIYIN N HEART

IN MISS HALL

If only could I take tells a bird,

he would be a good friend.

I only have one request to be united at a time with YOU

though maybe, we can not have each other, but I believe,

in the name of authenticity and sincerity of love ....

I then paused, as if witnessing a shattered heart ....
authenticity of life, lust, henyak feelings,

or soul that I had nowhere else ....
long fantasy like the endless, really?

whether feeling and all who uphold the integrity means nothing?
I was really shit!

I suddenly thought, that I was in a struggle of love ....

That's how I felt when my instincts more and more powerful to maintain each

and every beat of my heart quiet loving feelings for YOU ....

someone who only knew each other only through pictures .....
Ironically, I was like

EVERY night, I gone with my dreamed...

I hug you in hot kisses, and we gone in flying

dancing and singing in high sky,

may be there?

Weird and wonderful ....
I never was so affected like this ....
whereas at the same time I do not ever know whether
you had too, the same feelings for me?
whether every word in every letter is every word that was in his heart?

I have never before restless ....
Sometimes I want to end all this which I took as a punishment in love ....
or I will end my feelings and ignore all the beauty that already enjoy a sense of ....
why am I so afraid?


that.... I already fall in your love,

and enjoy in

Selasa, 10 November 2009

WHY I FALL IN LOVE?

Angin kering berhembus.... Kemarau tahun ini bagai tak akan berakhir... Panas dan terik matahari bagai menyisakan keputusasaan akan penantian hujan yang tak juga turun. Sesekali aku menatap jalan yang gersang berbaur semburat debu.... Rasanya membuat aku malas melakukan aktifitas apapun.....

"Dey, lu kagak kuliah?" Sanny, sahabat satu kos yang juga satu kampus dan satu jurusan di Fakultas Psykology UPI Jakarta mendekatiku, yang baru bangun tidur dan duduk termangu-mangu di atas tempat tidurku.

"San, kayaknya aku bolos kali ini....," ucapku seraya mendesah panjang. Ada perasaan jenuh terhadap rutinitas yang kuhadapi dalam hari-hariku.

"Kau yakin untuk bolos?" Sanny menatapku dengan pandangan meneliti wajahku.

"Ya, emang kenapa?" ucapku seraya menguap.

"Hari ini 'kan mata kuliah Pak Tony Aswara....," ucap Sanny mentapku.

"Mata kuliah Psykhology Sosial..... Mata kuliah yang paling kusukai...... Tapi......," aku tibba-tiba tak bisa mengendalikan rassa jengahku.

"Tapi kau sedang badmood?"

"Ya..... Aku tidak tahu kenapa....,"

"Hanya karena badmood? Tak ada alasan lain?" Sanny mendesakku.

"Tidak tahulah..... Aku benar-benar malas menghadapi semuanya.....," jawabku.

"Maksudmu?"

"Semua sudah tak menarik lagi.....,"

Sanny hanya menggelengkan kepala. Lantas ia tidak berkata-kata lagi. Beberapa puluh menit kemudian, ia sudah berkemas meninggalkanku sendirian di kamarku.
Sepi sekali rasanya di kamar kos sendiri.... Aku iseng membuka notebook. Kusambungkan modem ke USB. Aku iseng online di facebookku...... Tapi setelah beberapa saat kubuka, aku sudah menutupnya kembali..... Benar-benar menjenuhkan.....

Klikkk..... aku iseng membuka E-mailku..... Aku menghapus E-mail yang bertumpuk, yang sebagian besar berasal dari "Notification" dari facebook. Hingga sebuah E-mail bertajuk "I love you......Deylia.....!" membuat aku membatalkan untuk menghapusnya.....

E-mail ini bukan dari facebook dan disertai sebuah lampiran file...... Aku lantas membacanya.........
"Hi, Deylia..... I feel to fall in love you...... Special for you...... Open this film for you watch it.....,"
Email itu hanya sebuah kalimat.... Tapi entah apa yang menarik perhatianku hingga kemudian aku mengunduh file berformat Window Media Video itu.....

Setelah beberapa menit aku menunduhnya kemudian aku membukanya untuk ditonton, hanya dengan sedikit motivasi karena 'iseng'......

Awal dari video itu hanya seorang gadis yang kemudian tersenyum teramat manis..... Aku belum merasakan apapun, kecuali hanya perasaan mengagumi kecantikan gadis yang menjadi pemain video itu...... hingga kemudian pada adegan berikutnya gadis itu tampak membuka pakaian atasnya.... seraya berkata, "For Deylia......," ucapnya lantas mengambil sebuah jarum suntik, yang entah berisi cairan apa........ Kemudian jarum suntik itu disuntikkan ke nadi tangannya.....
Saat itulah aku terpikir bahwa pasti yang disuntikkannya adalah cairan "Morfin" si narkotika yang terkenal efektif mengurangi nyawa pemakainya....

Dalam kejap-kejap berikutnya, gadis dalam video itu tampak duduk dengan mata dan wajah yang seakan ditujukan padaku Deylia! I live in my facebook and fall in love to you..... Could you understand about my feelling..... Or you let me for killing in my fantasy?" ucapnya dengan suara berbisik. Kali ini aku yakin jika ia mengatakannya padaku.... Hingga kepalaku mengingat sesosok wajah cantik yang ada deretan daftar teman di facebook-ku.

Detik berikutnya aku sekedar tercengang dan kian terpaku menyaksikan video itu..... Wanita cantik berambut pirang itu kemudian perlahan membuka seluruh pakaiannya hingga benar-benar tanpa busana sama sekali......... Kemudian tangannya mengambil sebilah silet yang tajamnya bagai terasa menyayat kulitku...... Lebih mengerikan dari itu, karena silet itu kemudian digunakan untuk menyayati kulit bagian pahanya yang mulus..... Hingga dari pahanya keluar cairan darah segar mengucur....... Anehnya ia seakan tak merasakan reaksi sakit apapun.....

Detik berikutnya..... silet itu seakan sengaja digunakan untuk menguliti seluruh tubuhnya...... Hingga tubuhnya yang semula terbungkus kulit yang mulus dan indah berubah warna menjadi berselimut darah segar.......

Tidak sampai di situ saja ia bahkan menyileti seluruh kulit wajahnya hingga wajahnya menjadi amat mengerikan...... Darah terus mengucur dari sekujur tubuhnya..... Di sekitar gadis itu menjadi lautan darah yang membuat aku seketika menahan kengerian yang sangat......... Mata gadis itu tampak mulai layu........ dan seakan ditujukan kepadaku...... Hingga kemudian aku seketika berlinangan air mata saat kemudian..... Gadis di video itu mengakhiri napasnya........... diakhiri dengan kalimat, "I love you, Dey...... I hope this film made us more near....!"

Klik! Aku menutup tayangan video kiriman yang amat mengerikan itu..... Video kiriman dari seorang gadis lesbian yang mengakhiri hidupnya dengan mengerikan..... Lebih mengerikan lagi karena ternyata ia mengakhiri hidupnya karena mencintaiku......

Klik! Aku segera membuka facebookku. Setelah aku membaca daftar teman yang jumlah sudah ribuan teman itu, akhirnya aku menemukan gadis yang ada dalam video itu. "Jasmine Alerra" Klik! Aku langsung membuka propilnya..... Gadis itu cantik.... masih berusia 19 tahun berasal dari Negeri Francis.

Aku iseng membaca setiap kata di wallnya yang ditulis dalam bahasa Perancis. Kemudian aku menterjemahkannya dalam bahasa Indonesia melalui alat bilah google..... Hampir semua kata di wallnya sejak awal pertemanan denganku ditujukan padaku.... Ungkapan wall yang selama ini hanya kuanggap angin lalu bahkan tak pernah kutanggapi sama sekali, kali ini menjadi berarti bagiku.....

Hingga aku mencari tahu di inbokku yang tak pernah kubuka........ Ternyata, Jasmine Alerra begitu sering mengirim surat kepadaku.... Surat yang tak pernah kubaca dan kubalas.......
Satu demi satu surat di inbok itu kubaca dan kuerjemahkan....... Kata-kata yang amat indah, menyentuh, dan penuh ungkapan cinta yang tulus......

"Jasmine.....," tiba-tiba aku berbisik sendiri seraya menggigit bibirku sendiri......... Satu demi satu tetes air mata bergulir menyelinap dari dua kelopak mataku.......

"Tidak...... Jasmine belum meninggal....," tukasku sendiri setiap aku mengingat apa yang telah kusaksikan dalam video itu....... Seraya aku membuka online cattingku.... dan menulis surat balasan untuk Jasmine..... Aku terdiam depan facebook..... online..... berjam-jam..... bahkan hingga seharian, hanya untuk memastikan.... benarkah Jasmine benar-benar sudah tidak mungkin online lagi?

Tak terasa Sanny pun mulai pulang dari kampus.... Sementara aku masih depan notebook menanti kapan Jasmine online.....

"Main facebook?" ungkap Sanny menatapku yang tampak serius di depan notebook, "Kau ini benar-benar parah......," ucap Sanny mengomentariku.

Aku tak berkata apapun.... Bahkan aku tak peduli Sanny sama sekali. Hingga tak terasa aku nyaris dua puluh empat jam berada di depan notebook dan menutupnya karena desakan rasa lapar yang melilit di perutku.....

"Deylia......? Kau benar-benar gila facebook.... Kau bisa ya depan facebook hingga begitu lama? Kau pikir facebook itu apa?" Sanny berusaha mengingatkanku......

Aku hanya menatap Sanny seraya menghabiskan suap demi suap nasi dengan tak bernafsu kecuali demi mengganjal perutku yang mag-nya kambuh seketika.

"Dengar, Dey! Kau sudah lama jadi sahabatku..... Kenapa kau begitu menggilai facebook yang hanya sebuah mimpi ketimbang mendengarkan ucapanku?" Sanny mulai kesal melihat aku yang hanya terdiam seakan tak mendengar setiap patah kata yang diucapkannya.

Aku menatap Sanny...... Tanpa terasa air mataku jatuh amat deras..... Lantas aku ambruk memeluk Sanny yang sama sekali tak mengerti, kenapa aku menangis seakan begitu menyesali sesuatu......

Satu, dua bulan, bahkan satu tahun sudah lewat..... Jasmine, sahabat dalam facebookku itu benar-benar sudah meninggal. Itu terbukti bahwa ia sama sekali sudah tak aktif lagi di facebooknya. Aku hanya bisa menyaksikan fotonya yang masih terpampang di propilnya. Foto yang selalu kutatap setiap pagi sebelum berangkat ke kampus..... Jika malam tiba, sebuah tradisiku adalah menonton videonya sebelum tidur..... Lantas aku akan menghidupkan kembali dalam mimpi-mimpiku....... Aku tak tahu.... bahwa, "Why I fall in love" setelah kematiannya.... !*